VISI DAN MISI AR-ROHMAN MENCIPTAKAN GENERASI BERAKHLAQ AL-QUR'AN KARIMAH ETOS KERJA PENGAJAR AR-ROHMAN 1.IKHLAS 2.RENDAH HATI 3.ISTIQOMAH 4.UKHUWAH 5.SABAR 6.RIDHO
Senin, 20 Agustus 2012
TKQ-TPQ-DTA AR-ROHMAN GEGESIK KIDUL: BUAH KESEMEK
TKQ-TPQ-DTA AR-ROHMAN GEGESIK KIDUL: BUAH KESEMEK: BUAH KESEMEK Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Plantae Divis...
TKQ-TPQ-DTA AR-ROHMAN GEGESIK KIDUL: BUAH KESEMEK
TKQ-TPQ-DTA AR-ROHMAN GEGESIK KIDUL: BUAH KESEMEK: BUAH KESEMEK Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Plantae Divis...
BUAH KESEMEK
BUAH KESEMEK
|
||||||||||||||
|
||||||||||||||
SEJARAH KESEMEK
Kesemek adalah nama sejenis buah-buahan
dari marga diospyros. Tanaman ini dikenal pula dengan sebutan buah kaki,
atau dalam bahasa
inggris dinamai oriental
(chinese/japanese) persimmon. Nama ilmiahnya adalah diospyros kaki.
(‘kaki’, bahasa
jepang, adalah nama zat
tanin yang dihasilkan buah ini).
DESKRIPSI TANAMAN
(Pohon banyak cabang, serta meng, 15 m atau kesemek berukuran kecil sampai sedang
kadang-kadang monoesis, berbatang pendek dan bengkok-bengkok, kurang, dioesis (dioecious,
berumah dua) dan gugurkan daun. Daun dalam dua deret,
tersusun berseling, bertangkai pendek lk. 3 cm, bundar, bundar telur sampai
jorong, 2,5-15 × 5-25 cm, hijau kuning berkilap.
Bunga jantan dalam
malai pendek berisi 3-5 kuntum, bunga betina soliter, di ketiak daun,
berbilangan 4. Buah buni berbentuk gepeng membulat dan bersegi empat, hijau
kekuning-kuningan sampai merah, dengan daun kelopak yang tidak rontok.kesemek
sekarang sudah sulit dijumpai atau hampir punah. Kesemek
yang matang berwarna antara jingga kekuningan sampai kemerahan dan berdiameter
antara 2-8 cm. Buah ini dapat dimakan langsung dalam keadaan segar setelah
diolesi dengan air kapur dan diperam, agar rasa sepatnya
hilang.
Buah juga dapat
dikeringkan atau diolah menjadi selai, agar-agar, es krim dan lain-lain. Buah
kesemek segar mengandung 19,6% karbohidrat, terutama fruktosa dan glukosa, 0,7% protein, vitamin a dan
kalium.
Buah kesemek yang muda mengandung zat tanin yang dinamai tanin-kaki,
yang menimbulkan rasa sepat pada buah. Zat ini akan berkurang bersama dengan
masaknya buah. Tanin-kaki dimanfaatkan untuk mengawetkan berbagai kerajinan
tangan, membantu produksi arak-beras di Jepang,
serta bahan pengobatan penyakit hipertensi
MANFAAT
Manfaat untuk menyehatkan paru-paru,
menguatkan limpa, dan tentu saja, menghilangkan rasa haus. Buah ini dapat
dimakan langsung dalam keadaan segar atau dapat diolah sebagai campuran
kudapan. Namun yang terpentingh kesemek yang muda mengandung zat tanin yang
dinamai tanin-kaki, yang menimbulkan rasa sepat pada buah. Zat ini akan
berkurang bersama dengan masaknya buah. Tanin-kaki dimanfaatkan untuk
mengawetkan berbagai kerajinan tangan, membantu produksi arak-beras di jepang,
serta bahan pengobatan penyakit hipertensi
Rabu, 15 Agustus 2012
TKQ-TPQ-DTA AR-ROHMAN GEGESIK KIDUL: Portunus pelagic (Rajungan)
TKQ-TPQ-DTA AR-ROHMAN GEGESIK KIDUL: Portunus pelagic (Rajungan): Phylum : Arthropoda Class : Crustacea Ordo : Decapoda Sub ordo : Branchyura Famili : Portunidae Genus : Portunus Species...
TKQ-TPQ-DTA AR-ROHMAN GEGESIK KIDUL: Imperata cylindrica(alang-alang)
TKQ-TPQ-DTA AR-ROHMAN GEGESIK KIDUL: Imperata cylindrica(alang-alang): Alang Alang Kerajaan: Plantae Divisi: Magnoliophyta Kelas: Liliopsida Ordo: Poale...
Imperata cylindrica(alang-alang)
Alang Alang
Kerajaan:
|
|
Divisi:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
I.
cylindrica
|
Nama Lokal :
NAMA DAERAH: Naleueng lakoe (Aceh); Jih (Gayo); Rih, Ri
(Batak); Oo (Nias); Alalang, Hilalang, Ilalang (Minang kabau); Lioh (Lampung);
Halalang, Tingen, Padang, Tingan, Puang, Buhang, Belalang, Bolalang (Dayak);
Eurih (Sunda); Alang-alang kambengan (Jawa); Kebut, Lalang (Madura); Ambengan,
Lalang (BaIi); Kii, Rii (FIores); Padengo, Padanga (Gorontalo); Deya (Bugis);
Erer, Muis, Wen (Seram); Weli, Welia, Wed (Ambon). NAMA ASING: Cogon grass,
satintail (En). Paillotte (Fr). Malaysia: lalang, alang-alang. Papua New
Guinea: kunai (Pidgin), kurukuru (Barakau, Central Province). Philippines:
kogon (Tagalog), gogon (Bikol), bulum (Ifugao). Burma (Myanmar): kyet-mei.
Cambodia: sbö':w. Laos: hnha:z kh'a:. Thailand: ya-kha, laa laeng, koe hee
(Karen, Mae Hong Son). Vietnam: c [or] tranh. NAMA SIMPLISIA Imperatae Rhizoma;
rimpang alang-alang
Deskripsi tanaman
Perawakan: herba, rumput, merayap, tinggi 30-180 cm. Batang:
rimpang, merayap di bawah tanah, batang tegak membentuk satu perbungaan, padat,
pada bukunya berambut jarang. Daun: tunggal, pangkal saling menutup, helaian;
berbentuk pita, ujung runcing tajam, tegak, kasar, berambut jarang, ukuran
12-80 cm. x 35-18 cm. Bunga: susunan majemuk bulir majemuk, agak menguncup,
panjang 6-28 cm, setiap cabang memiliki 2 bulir, cabang 2,5-5 cm, tangkai bunga
1-3 mm, gluma 1; ujung bersilia, 3-6 urat, Lemma 1 (sekam); bulat telur
melebar, silia pendek 1,5-2,5 mm. Lemma 2 (sekam); memanjang, runcing 0,5-2,5
mm. Palea (sekam); 0,75-2 mm. Benang sari: kepala sari 2,5-3,5 mm, putih
kekuningan atau ungu. Putik: kepala putik berbentuk bulu ayam. Buah: tipe padi.
Biji: berbentuk jorong, panjang 1 mm lebih. Waktu berbunga : Januari -
Desember. Daerah distribusi, Habitat dan Budidaya: Di Jawa tumbuh pada
ketinggian sampai dengan 2700 m dpl, pada daerah-daerah terbuka atau setengah
tertutup; rawa-rawa; pada tanah dengan aerasi yang baik; pada daerah-daerah
yang habis dibuka; di tepi sungai; ekstensif pada hutan sekunder; daerah bekas
terbakar; sebagai gulma di perladangan; taman dan perkebunan. Tumbuhan ini
dapat mempengaruhi tanaman kultivasi lain, karena kebutuhan natrium yang
relatif tinggi. Perbanyakan: berkembang biak dengan sendirinya. Setiap saat
rimpang dipanen dari tumbuhan yang telah matang. Rimpang yang baik berwarna
pucat, berasa manis dan sejuk. Alang-alang dapat menuyebabkan penurunan pH
tanah. Besarnya penurunan pH dan hambatan terhadap proses nitrifikasi
menunjukkan adanya korelasi positif dengan pertumbuhan alang-alang.
Kandungan Kimia Alang-alangKandungan Kimia
Alang-alang
Hasil
penelitian tentang tanaman ini menyebutkan bahwa alang-alang mengandung
mannitol, glukosa, asam malic, asam sitrat, coixol, arundoin, silindrin, fernerol,
simiarenol, anemonin, esin, alkali, saponin, taninin, dan polifenol. Dengan
kandungan-kandungan itu, alang-alang bersifat antipiretik (menurunkan panas),
diuretik (meluruhkan kemih), hemostatik (menghentikan pendarahan), dan
menghilangkan haus.dan membuat adem.
Khasiat alang-alang
Bagian
yang digunakan untuk obat medis adalah akarnya. Kenyataannya, akarnya dapat
digunakan untuk menurunkan temperatur, melancarkan urin, menghentikan
pendarahan, dan sebagai obat untuk pendarahan pada hidung, memuntahkan darah,
gonorea (kencing nanah), hepatitis, infeksi ginjal.
Selasa, 14 Agustus 2012
TKQ-TPQ-DTA AR-ROHMAN GEGESIK KIDUL: Lantana camara L.(kembang tembelek)
TKQ-TPQ-DTA AR-ROHMAN GEGESIK KIDUL: Lantana camara L.(kembang tembelek): KLASIFIKASI Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Bangsa : Solanales Suku : Verbenaceae Marga : L...
Lantana camara L.(kembang tembelek)
KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Solanales
Suku : Verbenaceae
Marga : Lantana.
Jenis : Lantana camara L.
Nama umum : Tembelekan.
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Solanales
Suku : Verbenaceae
Marga : Lantana.
Jenis : Lantana camara L.
Nama umum : Tembelekan.
NAMA
DAERAH
Bunga
pagar, kayu singapore, tahi ayam (Melayu). kembang satek, saliyara, saliyere,
tai hayam, t. kotok, cente (Sunda), kembang telek, oblo, puyengan, pucengan,
tembelek, tembelekan, teterapan, waung, wileran, (Jawa), kamanco, mainco,
tamanjho (Madura).
KHASIAT
Akar bersifat tawar, sejuk. Berkhasiat sebagai pereda demam (antiperetik), penawar racun (antitoksik), penghilang nyeri (analgesik), dan penghenti perdarahan (hemostatis). Daun bersifat pahit sejuk, berbau, dan sedikit beracun (toksik), yang berkhasiat menghilangkan gatal (anti-pruritus), anti-toksik, menghilangkan bengkak dan perangsang muntah. Sedangkan bunga tembelekan manis rasanya dan sejuk, berkhasiat sebagai penghenti perdarahan.
KHASIAT
Akar bersifat tawar, sejuk. Berkhasiat sebagai pereda demam (antiperetik), penawar racun (antitoksik), penghilang nyeri (analgesik), dan penghenti perdarahan (hemostatis). Daun bersifat pahit sejuk, berbau, dan sedikit beracun (toksik), yang berkhasiat menghilangkan gatal (anti-pruritus), anti-toksik, menghilangkan bengkak dan perangsang muntah. Sedangkan bunga tembelekan manis rasanya dan sejuk, berkhasiat sebagai penghenti perdarahan.
Pendistribusiannya,
tumbuhan yang berasal dari Amerika tropis ini bisa ditemukan dari dataran
rendah sampai ketinggian 1.700 m dpl., pada tempat-tempat terbuka yang terkena
sinar matahari atau agak ternaung. Herba batang berbulu dan berduri serta
berukuran lebih kurang 2 m. Daunnya kasar, beraroma dan berukuran panjang
beberapa sentimeter dengan bagian tepi daun yang bergerigi. Bercabang banyak,
ranting bentuk segi empat, ada varietas berduri dan ada varietas yang tidak
berduri. Daun tunggal, duduk berhadapan bentuk bulat telur, ujung meruncing,
pinggir bergerigi, tulang daun menyirip, permukaan atas berambut banyak terasa
kasar dengan perabaan permukaan bawah berambut jarana, panjang daun 5-8 cm,
lebar 3,5-5 cm, warnanya hijau tua..
Perbungaan majemuk bentuk bulir, mahkota bagian dalam
berambut, dalam rangkaian yang bersifat rasemos mempunyai warna putih, merah
muda, jingga kuning dan sebagainya.
Buah seperti buah buni, tangkai
berambut, masih muda hijau, bila masak hitam mengkilap.
Tumbuhan ini
dapat diperbanyak dengan cara generatif melalui biji atau stek batang. Beberapa
masyarakat telah menemukan alternatif untuk menggunakan Lantana,
karena sulit untuk memusnahkan. Daun dan bunga bermanfaat dan berpotensi untuk
dijadikan sebagai insektisida nabati karena mengandung lantadene A, lantadene
B, lantanolic acid, lantic acid, humule (mengandung minyak asiri), b- caryophyllene,
g-terpidene, a -pinene dan r-cymene dan beberapa perabotan rumah tangga,
seperti meja dan kursi yang dibuat dari stalks, atau cabang kecil yang
digabungkan bersama-sama untuk membuat brooms.
Tumbuhan ini memilki sifat kimiawi
dan efek farmakologis:
a. Akar: rasa Manis, sejuk, penurun
panas, penawar racun, penghilang rasa sakit.
b. Daun: rasa pahit, sejuk, berbau,
agak beracun, menghilangkan rasa gatal, menghilangkan pembengkakan.
c. Bunga: rasa Manis, sejuk,
penghenti pendarahan (hemostatik).
d. Kandungan nimia: pada daun;
Lantadene A (0,31-0,68%), lantadene B (0,2%), lantanolic acid, lantic acid,
humulene, betacaryophyllene, gamma-terpinene, p-cymene.
Portunus pelagic (Rajungan)
Phylum : Arthropoda
Class : Crustacea
Ordo : Decapoda
Sub ordo : Branchyura
Famili : Portunidae
Genus : Portunus
Species : Portunus pelagic
Rajungan adalah hewan pemakan daging. Malam hari mencari mangsa hewan‑hewan kecil di dasar laut atau di lapisan dekat permukaan laut yg berenang‑renang berupa plankton hewan atau bukan. Rajungan jantan dpt dibedakan dari rajungan betina dari warna punggungnya. Rajungan jantan berwarna batik indah, putih di atas dasar biru kecoklat‑coklatan, sedangkan betina berwarna batik juga tapi hijau kotor. Jantan dan betina dapat dibedakan dari abdomennya yang melipat ke dada. Jantan abdomennya sempit, memanjang dan ujungnya runcing, sedangkan betina abdomennya lebar dan ujungnya membulat agar dpt menampung telur dan ini berlaku untuk semua jenis rajungan. Rajungan betina menyimpan telur yg sudah dibuahi di dlm lipatan abdomennya. Jumlahnya dpt mencapai dua juta butir.
Warna
rajungan jantan adalah dasar biru dengan bercak putih, sedangkan rajungan
betina berwarna dasar hijau kotor dengan bercak putih kotor. Induk rajungan
mempunyai capit yang lebih panjang dari kepiting bakau, dan karapasnya memiliki
duri sebanyak 9 buah yang terdapat pada sebelah kanan kiri mata. Bobot rajungan
dapat mencapai 400 g, dengan ukuran karapas sekitar 300 mm (12 inchi). Ukuran
rajungan antara yang jantan dan betina berbeda pada umur yang sama. Yang jantan
lebih besar dan berwarna lebih cerah serta berpigmen biru terang. Sedang yang
betina berwarna sedikit lebih coklat .Rajungan (P. pelagicus) memiliki
karapas berbentuk bulat pipih, sebelah kiri-kanan mata terdapat duri sembilan
buah, di mana duri yang terakhir berukuran lebih panjang. Rajungan mempunyai 5
pasang kaki, yang terdiri atas 1 pasang kaki (capit) berfungsi sebagai
pemegang, 3 pasang kaki sebagai kaki jalan, dan 1 pasang kaki berfungsi sebagai
dayung untuk berenang. rajungan mempunyai 5 pasang kaki jalan, di mana kaki
jalan pertama ukurannya besar, memiliki capit dan kaki jalan terakhir mengalami
modifikasi sebagai alat berenang. Kaki jalan pertama tersusun atas daktilus
yang berfungsi sebagai capit, propodos, karpus, dan merus. Sedangkan pada kaki
kelimayang mengalami modifikasi pada daktilus menyerupai dayung untuk berenang
dan berbentuk pipih.
bunga melati
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Jasminum sambac (L.) W. Ait.
A. Bunga / Tanaman Melati secara
Umum
Bunga melati adalah bunga Jasminum sambac (L.) W.
Ait., suku Oleaceae.
Sinonim : Jasminum quinguerflorum Heyne.
Jasminum fragrans Salib.
Menur.
Sifat khas atau
pemerian. Bau harum lemah; tidak berasa. Makroskopik. Mahkota bunga
berbentuk terompet, berbentuk lembaran agak mengerut; mahkota bunga panjang 0,6
cm sampai 1 cm, tangkai bunga panjang 0,7 cm sampai 1 cm. Mikroskopik.
Pada penampang melintang bunga, tampak epidermis daun mahkota berbentuk hampir
bulat, berpapila; parenkim mahkota berbentuk bulat, di daerah ini terdapat
berkas pembuluh dengan penebalan tangga dan spiral; epidermis kelopak berbentuk
segi empat. Sayatan paradermal tampak epidermis daun mahkota berbentuk
poligonal, dinding antiklinal agak berombak, terdapat stomata tipe aktinositik;
epidermis kelopak berbentuk empat persegi panjang, dinding antiklinal rata.
Serbuk sari bulat atau hampir segitiga (triporat). Serbuk berwarna kecoklatan.
Fragmen pengenal adalah epidermis daun mahkota; papila daun mahkota; parenkim
daun mahkota dengan berkas pembuluh dengan penebalan tangga dan spiral;
epidermis dengan papila terlihat tangensial; serbuk sari. Bagian yang digunakan
: bunga, daun, dan akar.
Nama simplisia
Jasmini Flos; Bunga Melati.
Jasmini Folium; Daun Melati.
Jasmini Radix; Akar Melati
Kandungan kimia : minyak atsiri.
Isi. Minyak atsiri, asam folat, asam benzoat, asam asetat
ester metil antranil, seskuiterperi, seskuiterpen alkohol. Penggunaan. Korigen
odoris, penurun panas (antipiretik), penghenti air susu ibu ASI.
B. Daun Melati
Daun melati adalah daun Jasminum sambac (L.) W. Ait. Suku Oleaceae.
Pemerlan. Baun agak keras; rasa agak tawar. Makroskopik. Daun tunggal, berwarna
hijau sampai hijau kelabu atau hijau kelabu kecoklatan, helaian daun berbentuk
jorong sampai bundar telur, panjang helaian daun 5 cm sampai 10 cm, lebar 4 cm
sampai 6 cm ujung daun tumpul agak meruncing, pangkal tumpul agak membundar,
tepi daun rata, panjang tangkai daun lebih kurang 5 mm, tulang daun menyirip,
menonjol pada permukaan bawah, permukaan agak berbingkul, agak mengkilat.
Mikroskopik. Pada penampang
melintang melalui tulang daun tampak epidermis atas terdiri dari satu lapis sel
berbentuk empat persegi panjang, jaringan palisade terdiri dari 2 lapis sel
bentuk silindrik, pendek, pada tulang daun tak terdapat palisade; jaringan
bunga karang terdiri dari beberapa lapis sel berbentuk bundar, letak rapat,
ruang antar sel sempit, pada mesofil terdapat banyak hablur kalsium oksalat
bentuk roset, kadang-kadang bentuk prisma. Epidermis bawah terdiri dari 1 lapis
sel. Pada tulang daun terdapat berkas pembuluh tipe kolateral, diluar floem
terdapat serabut, dinding tebal, lumen sempit. Juga terdapat sel batu besar,
dinding bernoktah, lumen lebar; kolenkim hanya terdapat pada sisi bawah tulang
daun terdiri dari 2-3 lapis sel. Pada sisi atas tulang daun terdapat beberapa
lapis parenkim, dinding tebal bentuk bundar. Pada sayatan paradermal tampak
epidermis atas bentuk polygonal, dinding tebal lurus. Epidermis bawah bentuk
polygonal memanjang, dinding lurus, stomata tipe anomositik dan rambut penutup
tangkai terdiri dari satu sel bentuk kerucut, dinding tebal bintik-bintik.
Serbuk warna hijau fragmen pengenal adalah epidermis atas bentuk polygonal,
dinding lurus, tebal; epidermis bawah dinding polygonal, lurus, terdapat stomata
tipe anomositik. Rambut penutup dengan kepala terdiri dari satu sel bentuk
kerucut, dinding berbintik. Mesofil dengan banyak hablur kalsium oksalat bentuk
roset, kadang-kadang prisma; serabut panjang, dinding tebal, lumen sempit; sel
batu bentuk segi panjang, dinding bernoktah, lumen lebar; berkas pembuluh
dengan pembuluh kayu penebalan tangga.
C. Akar Melati / JASMINI
RADIX
Akar melati adalah akar Jasminum sambac (L.) W. Ait. Suku Oleaceae.
Pemerlan. Bau langu; rasa mula-mula tidak berasa lama-lama menimbulkan rasa
tebal. Makroskopik. Potongan akar bercabang, bentuk silindrik, garis tengah 1
mm sampai 12 mm, permukaan luar tidak rata, beralur membujur tidak beraturan,
bagian kulit tipis berwarna coklat muda sampai kuning kecoklatan, bagian kayu
lebih tebal berwarna putih kekuningan. Akar agak sukar dipatahkan, bekas
patahan tidak rata, tidak berserat.
Mikroskopik. Pada penampang melintang tampak epidermis terdiri dari satu lapis
sel kecil-kecil; dibawah epidermis tampak hypodermis terdiri dari 2 lapis sel
besar-besar, bening dengan dinding tipis. Jaringan gabus terdiri dari beberapa
lapis sel dengan penebalan merata. Di bawah jaringan gabus terdapat jaringan
parenkim, selnya termampat sehingga tampak agak memanjang, berdinding tipis.
Jaringan peristikel terdiri dari serabut dan sel batu. Floem terdiri dari
sel-sel kecil, tipis-tipis. Pembuluh kayu terdiri dari trakea dan trakeida.
Diantara trakea dan trakeida tampak jari-jari teras selnya memanjang dan
kadang-kadang ada yang bernoktah. Di bawah pembuluh kayu terdapat parenkim
bernoktah. Pada empulur tampak sel parenkim, tidak mengandung butir padi.
Serbuk berwarna putih kekuningan. Fragmen pengenal adalah fragmen batu; fragmen
perisikel yang terdiri dari serabut dan sel batu; fragmen parenkim bernoktah;
fragmen trakea dan trakeida dengan penebalan jala.Isi. Minyak astiri, flavonoid
Penggunaan. Antipiretik.
D. Batang
Batang bercabang lurus dengan varietas memanjang yang bisa
dibudidayakan dengan stek.Bunga tumbuh di atas tunas, batang
berbentuk tunggal atau berkelompok, dengan warna dan bentuk yang beraneka
ragam. Setiap tangkai bunga terdiri atas 3 - 15 kuntum bunga bergantung jenis
melatinya. Anatomi dan Fisiologi dari Jasminum
sambac.
Pada
penampang melintang bunga, tampak epidermis daun mahkota berbentuk hampir
bulat, berpapila, parenkim mahkota berbentuk bulat, didaerah ini terdapat
berkas pembuluh dengan penebalan tangga dan spiral, epidermis kelopak berbentuk
segi empat. Sayatan paradermal tampak epidermis daun mahkota berbentuk
polygonal, dinding antiklinal agak berombak, terdapat stomata tipe aktinositik,
epidermis kelopak berbentuk empat persegi panjang, dinding antiklinal rata.
Serbuk sari bulat atau hampir segi tiga ( triporal ). Serbuk berwarna
kecoklatan. Fragmen pengenal adalah epidermis daun mahkota, papilla daun
mahkota, parenkim daun mahkota dengan berkas pembuluh dengan penebalan tangga
dan spiral, epidermis dengan papilla terlihat tangensial; serbuk sari.
A.Penampang Sayatan
Bunga Melati
Epidermis,
Stomata, Parenkim mahkota bunga, Berkas pembuluh, Parenkim mahkota bagian
bawah, Trikoma.
B. Serbuk Bunga Melati
Epidermis
daun mahkota, Berkas pembuluh,. Papila daun mahkota, Berkas pembuluh dengan
parenkim daun mahkota,. Serbuk sari. Isi
dari sayatan bunga melati antara lain : Minyak atsiri, asam format, asam
benzoate, asam asetat ester metil antranil, seskuiterpen, seskuiterpen alcohol.
C. Penampang melintang
Daun Melati
Pada
penampang melintang melalui tulang daun nampak epidermis atas terdiri dari satu
lapis sel sel berbentuk empat persegi panjang, jaringan palisade terdiri dari
dua lapis sel berbentuk silindris, pendek, pada tulang daun tak terdapat
palisade ; jaringan bunga karang trdiri dari beberapa lapis sel bentuk bundar,
letak rapat, ruang antar sel sempit, pada mesofil terdapat banyak hablur
kalsium oksalat bentuk roset, kadang – kadang bentuk prisma. Epidermis bawah
terdiri dari 1 lapis sel . pada tulang daun terdapat berkas pembuluh tipe
kolateral, diluar floem terdapat serabut, dinding tebal, lumen sempit, juga
terdapat sel batu besar, dinding bernoktah, lumen lebar, kolenkim hanya
terdapat pada sisi bawah tulang daun terdiri dari dua sampai tiga lapis sel.
Pada sisi atas tulang daun terdapat beberapa lapis parenkim, dinding tebal
bentuk bundar. Pada sayatan paradermal tampak epidermis atas bentuk polygonal
dinding tebal lurus. Epidermis bawah bentuk polygonal memanjang, dinding lurus,
stomata tipe anomositik dan rambut penutup tangkai terdiri dari satu sel bentuk
kerucut, dinding tebal berbintik – bintik.
Serbuk warna hijau. Fragmen pengenal adalah epidermis atas bentuk polygonalk, dinding lurus , tebal; epidermis bawah dinding polygonal lurus terdapat stomata tipe anomositik. Rambut penutup dengan kepala terdiri dari satu sel bentuk kerucut. Dinding berbintik. Mesofil dengan banyak hablur kalsium oksalat bentuk roset, kadang – kadang prisma; serabut panjang dinding tebal, lumen sempit; sel batu bentuk segi panjang,. Dinding bernoktah, lumen lebar, berkas pembuluh dengan pembuluh kayu penebalan tangga.
Serbuk warna hijau. Fragmen pengenal adalah epidermis atas bentuk polygonalk, dinding lurus , tebal; epidermis bawah dinding polygonal lurus terdapat stomata tipe anomositik. Rambut penutup dengan kepala terdiri dari satu sel bentuk kerucut. Dinding berbintik. Mesofil dengan banyak hablur kalsium oksalat bentuk roset, kadang – kadang prisma; serabut panjang dinding tebal, lumen sempit; sel batu bentuk segi panjang,. Dinding bernoktah, lumen lebar, berkas pembuluh dengan pembuluh kayu penebalan tangga.
Penampang melintang Daun
Melati
Epidermis atas,.
Palisade, Jaringan bunga karang, Epidermis bawah, Hablur kalsium oksalat bentuk
roset, Hablur kalsium oksalat bentuk prisma, Stomata, Rambut penutup, Xilem ,.
Floem, Serabut,. Sel batu, Kolenkim.
D. Serbuk Daun Melati
Epidermis
bawah, Stomata, Rambut penutup, Mesofil, Pembuluh kayu, Sel batu,. Serabut,
Hablur kalsium oksalat, . Epidermis atas. Isi
dari sayatan melintang daun melati : Minyak atsiri.
E. Penampang melintang
Akar Melati
Pada
penampang melintang tampak epidermis terdiri dari satu lapis sel kecil – kecil
; dibawah epidermis tampak hypodermis terdiri dari dua lapis sel besar – besar,
bening dengan dinding tipis. Jaringan gabus terdiri dari beberapa lapis sel
denan penebalan merata. Dibawah jaringa gabus terdapat jaringan parenkim,
selnya termampat sehingga tampak agak memanjang, berdinding tipis. Jaringan
perisikel dari serabut dan sel batu. Floem terdiri dari sel – sel kecil, tipis
– tipis. Pembuluh kayu terdiri dari trakea dan trakeida. Diantara trakea dan
trakeida tampak jari – jari keras, selnya memanjang dan kadang – kadang ada
yang bernoktah, dibawah pembuluh kayu terdapat paernkim bernoktah. Pada empulur
tampak sel parenkim, tidak mengandung butir pati. Serbuk
berwarna putih kekuningan. Fragmen pengenal adalah fragmen sel batu ; fragmen
perisikel yang terdiri dari serabut dan sel batu; fragmen parenkim bernoktah ;
fragmen trakea dan trakeida dengan penebalan jala.
Penampang melintang Akar
Melati
Epidermis
atas, Kutikula, Rambut penutup, Palisade, Parenkim, Berkas pembulih, Jaringan kolenkim,
Jaringan bunga karang.
F. Serbuk Akar Melati
Rambut
penutup, jaringan bunga karang dengan tetes minyak dan urat daun, Epidermis
bawah dengan sisik kelenjar, Epidermis atas dengan mesofil daun, Epidermis
atas.
Isi dari penampang melintang akar melati: Minyak atsiri dan Flavonoid.
Isi dari penampang melintang akar melati: Minyak atsiri dan Flavonoid.
Langganan:
Postingan (Atom)