Selasa, 14 Agustus 2012

Portunus pelagic (Rajungan)



Phylum : Arthropoda
Class  : Crustacea
Ordo : Decapoda
Sub ordo : Branchyura
Famili : Portunidae
Genus : Portunus
Species : Portunus pelagic

              Rajungan adalah hewan pemakan daging. Malam hari mencari mangsa hewan‑hewan kecil di dasar laut atau di lapisan dekat permukaan laut yg berenang‑renang berupa plankton hewan atau bukan. Rajungan jantan dpt dibedakan dari rajungan betina dari warna punggungnya. Rajungan jantan berwarna batik indah, putih di atas dasar biru kecoklat‑coklatan, sedangkan betina berwarna batik juga tapi hijau kotor. Jantan dan betina dapat dibedakan dari abdomennya yang melipat ke dada. Jantan abdomennya sempit, memanjang dan ujungnya runcing, sedangkan betina abdomennya lebar dan ujungnya membulat agar dpt menampung telur dan ini berlaku untuk semua jenis rajungan. Rajungan betina menyimpan telur yg sudah dibuahi di dlm lipatan abdomennya. Jumlahnya dpt mencapai dua juta butir.
Warna rajungan jantan adalah dasar biru dengan bercak putih, sedangkan rajungan betina berwarna dasar hijau kotor dengan bercak putih kotor. Induk rajungan mempunyai capit yang lebih panjang dari kepiting bakau, dan karapasnya memiliki duri sebanyak 9 buah yang terdapat pada sebelah kanan kiri mata. Bobot rajungan dapat mencapai 400 g, dengan ukuran karapas sekitar 300 mm (12 inchi). Ukuran rajungan antara yang jantan dan betina berbeda pada umur yang sama. Yang jantan lebih besar dan berwarna lebih cerah serta berpigmen biru terang. Sedang yang betina berwarna sedikit lebih coklat .Rajungan (P. pelagicus) memiliki karapas berbentuk bulat pipih, sebelah kiri-kanan mata terdapat duri sembilan buah, di mana duri yang terakhir berukuran lebih panjang. Rajungan mempunyai 5 pasang kaki, yang terdiri atas 1 pasang kaki (capit) berfungsi sebagai pemegang, 3 pasang kaki sebagai kaki jalan, dan 1 pasang kaki berfungsi sebagai dayung untuk berenang. rajungan mempunyai 5 pasang kaki jalan, di mana kaki jalan pertama ukurannya besar, memiliki capit dan kaki jalan terakhir mengalami modifikasi sebagai alat berenang. Kaki jalan pertama tersusun atas daktilus yang berfungsi sebagai capit, propodos, karpus, dan merus. Sedangkan pada kaki kelimayang mengalami modifikasi pada daktilus menyerupai dayung untuk berenang dan berbentuk pipih.
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar