Kerajaan:
|
|
(tidak
termasuk)
|
|
(tidak
termasuk)
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
Z.
officinale
|
Nama
binomial (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang
sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk
jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan
senyawa keton bernama zingeron.Jahe termasuk suku Zingiberaceae
(temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh dari kata Yunani zingiberi,
dari bahasa Sansekerta,
singaberi.
Jahe
diperkirakan berasal dari India.
Namun ada pula yang mempercayai jahe berasal dari Republik Rakyat Cina
Selatan. Dari India, jahe dibawa sebagai rempah perdagangan
hingga Asia Tenggara, Tiongkok, Jepang,
hingga Timur
Tengah. Kemudian pada zaman kolonialisme, jahe yang bisa
memberikan rasa hangat dan pedas pada makanan segera menjadi komoditas yang
populer di Eropa.
Morfologi Tumbuhan Jahe
Tanaman jahe merupakan tanaman
terna tahunan dengan batang semu yang tumbuh tegak. Tingginya berkisar 0,3-0,75
meter dengan akar rimpang yang bisa bertahan lama dalam tanah. Tanaman ini
terdiri atas bagian akar, batang, daun, dan bunga. Akar merupakan bagian
terpenting dari tanaman jahe. Pada bagian ini tumbuh tunastunas baru yang kelak
akan menjadi tanaman. Batang tanaman merupakan batang semu yang tumbuh tegak
lurus. Batangnya terdiri dari seludang-seludang daun tanaman dan
pelepah-pelepah daun yang menutupi daun. Daun jahe berbentuk lonjong dan lancip
menyerupai daun rumput yang besar. Daun itu sebelahmenyebelah berselingan
dengan tulang daun sejajar sebagaimana tanaman monokotil yang lainnya.
Jahe dapat dibedakan menjadi
tiga jenis berdasarkan ukuran, bentuk, dan warna rimpangnya, yaitu jahe putih
atau jahe kuning besar, jahe putih kecil, dan jahe merah. Berdasarkan warna
rimpang dikenal adanya jahe putih, jahe kuning, dan jahe merah. Dari segi
bentuknya digolongkan menjadi jahe besar (jahe bedak) dan jahe kecil. Untuk
penelitian ini digunakan jahe kecil (emprit).
Jahe tumbuh subur di ketinggian 0 hingga 1500 meter di
atas permukaan laut, kecuali jenis jahe gajah di ketinggian 500 hingga 950
meter.
Untuk bisa berproduksi optimal,
dibutuhkan curah hujan 2500 hingga 3000 mm per tahun, kelembapan 80% dan tanah
lembab dengan PH 5,5 hingga 7,0 dan unsur hara tinggi. Tanah yang digunakan
untuk penanaman jahe tidak boleh tergenang
Komposisi Kimia Jahe
Jahe mengandung komponen minyak
menguap (volatile oil), minyak tak menguap (non-volatile oil),
dan pati. Minyak menguap yang biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen
pemberi bau yang khas, sedangkan minyak yang tak menguap yang biasa disebut
oleoresi merupakan komponen pemberi rasa pedas dan pahit. Komponen yang terdiri
dari oleoresin merupakan gambaran utuh dari kandungan jahe, yaitu minyak atsiri
dan fixed oil yang terdiri dari zingerol, shogaol, dan resin (Paimin dan
Murhananto, 1991).
Kandungan minyak atsiri dalam
jahe kering sekitar 1-3 %. Komponen utama minyak atsiri jahe yang menyebabkan
bau harum adalah zingiberen dan zingiberol. Oleoresin jahe banyak mengandung
komponen – komponen non volatil yang mempunyai titik didih lebih tinggi
daripada komponen volatil minyak atsiri. Oleoresin tersebut mengandung komponen
– komponen pemberi rasa pedas yaitu gingerol sebagai komponen utama serta shagaol
dan zingeron dalam jumlahsedikit. Kandungan oleoresin jahe segar berkisar
antara 0,4 – 3,1 persen.
Menurut Wijayakusuma (2004),
kandungan kimia jahe antara lain : asetates, bisabolene, caprilate,
d-รข-phallandrene, d-camphene, d-borneol, farnisol, kurkumin, khavinol,
linalool, metil heptenone, n-nonylaldehide, sineol, zingerol zingiberene,
vitamin A, B, dan C, asam organik tepung kanji, serat, sitral, allicin, alliin,
diallydisulfida, damar, glukominol, resin, geraniol, shogaol,
albizzin,zengediasetat, metilzingediol.
Senyawa Antioksidan dalam Jahe
Jahe (Zingiber officinale, Roscoe)
Merupakan jenis rempah-rempah
yang paling banyak digunakan dalam berbagai resep makanan dan minuman. Secara
empiris jahe biasa digunakan masyarakat sebagai obat masuk angin, gangguan
pencernaan, antipiretik, anti-inflamasi, dan sebagai analgesik. Berbagai hasil
penelitian membuktikan bahwa jahe mempunyai sifat antioksidan. Beberapa
komponen bioaktif utama dalam jahe adalah : 4-diarilheptanoid, shogaol,
gingerol, dan gingeron memiliki aktivitas antioksidan di atas vitamin E.
Jahe ternyata mengandung
berbagai senyawa fenolik yang dapat diekstrakdengan pelarut organik dan
menghasilkan minyak yang disebut oloeresin. Dalam oloeresin jahe banyak
terkandung senyawa fenolik seperti gingerol dan shogaol yang mempunyai
aktivitas antioksidan yang tinggi melebihi aktivitas antioksidan vitamin E
(Zakaria, 2005). Komponen dalam jahe yaitu gingerol dan shogaol mempunyai
aktifitas antirematik.
Minyak jahe berisi gingerol yang
berbau harum khas jahe, berkhasiat mencegah dan mengobati mual dan muntah,
misalnya karena mabuk kendaraan atau pada wanita yang hamil muda. Untuk
mengetahui struktur molekul gingerol dan shogaol..
Jahe sekurangnya mengandung 19
komponen bio-aktif yang berguna bagi tubuh. Komponen yang paling utama adalah
gingerol yang bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama stroke, dan serangan
jantung.
Gingerol diperkirakan juga
membantu menurunkan kadar kolesterol. Komponen-komponen pedas dari jahe seperti
6-gingerol dan 6-shogaol dikenal memiliki aktivitas antioksidan cukup. Dari
ekstrak jahe yang telah dibuang komponen volatilnya dengan destilasi uap, maka
dari fraksi non volatilnnya setelah pemurnian ditemukan empat senyawa turunan
gingerol dan empat macam diarilheptanoid yang memiliki aktivitas antioksidan
disebut sebagai antioksidan primer. (26 Januari 2009)
Jahe, lebih dari sekedar bumbu
dapur, karena terbukti manjur mengusir berbagai penyakit. Bahkan NASA, pernah
tertarik meneliti khasiat jahe untuk mengatasi mabuk para awaknya.Tidak ada
yang tahu persis asal mulanya tanaman jahe alias zingiber officinale telah
dikenal sebagai bumbu dapur yang berkhasiat obat sejak ratusan tahun yang lalu.
Di cina, jahe kering telah dipakai
sebagai bahan baku obat oleh seorang tabib yang hidup pada zaman kaisar Shen
Nong, yang hidup 2000 tahun sebelum masehi. Di cina juga di temukan dua buku
kedokteran yang pertama kali membahas khasiat jahe segar pada tahun 500 masehi.
Selain di negeri tirai bamboo, yang dikabarkan telah mengenal jahe 2000 tahun
sebelum masehi adalah india.
Negara-negara
barat juga banyak yang memanfaatkan jahe sebagai obat traditional.
Setidaknya itu dibuktikan dengan bahasan khasiat tanaman jahe yang tertulis
pada buku kedokteran anglo saxon yang terbit pada abad ke 11. Dua abad
kemudian, jahe merupakan bumbu dapur yang sangat popular di inggris, setelah
lada hitam. Harga bumbu dapur ini juga ketika itu selangit, untuk memperoleh 1
pon ( setengah kilogram) jahe, harus mengeluarkan uang yang nilainya setara
sengan seharga seekoor domba
SEJARAH PENGOBATAN
.
Di cina, jahe segar di anggap berbeda dengan jahe kering. Bahkan ada seorang ahli tumbuhan kuno yang mengira jahe berasal dari dua tanaman yang berbeda. Ahli pengobatan sering memakai jahe segar untuk mengusir ‘hawa dingin’ atau ‘ racun’ dan mengurangi rasa mual. Sementara jahe kering di pakai untuk menyembuhkan kekurangan ‘hawa dingin’ pada nyeri lambung , nyeri perut, diare, batuk dan rematik.
Di cina, jahe segar di anggap berbeda dengan jahe kering. Bahkan ada seorang ahli tumbuhan kuno yang mengira jahe berasal dari dua tanaman yang berbeda. Ahli pengobatan sering memakai jahe segar untuk mengusir ‘hawa dingin’ atau ‘ racun’ dan mengurangi rasa mual. Sementara jahe kering di pakai untuk menyembuhkan kekurangan ‘hawa dingin’ pada nyeri lambung , nyeri perut, diare, batuk dan rematik.
Di india jahe segar juga
dimanfaatkan untuk mengobati mual, asma, batuk dan rasa nyeri yang hebat dan
mendadak, juga dipakai untuk mengatasi jantung berdebar-debar, gangguan
pencernaan, nafsu makan menurun dan rematik bahkan , pada abad ke 19, sari jahe
menjadi obat asma dan batuk yang popular di india. Untuk obat batuk, sari jahe
di campur jus bawang putih segar dan madu, sedangkan untuk meredakan mual, jahe
segar ditambah sedikit madu dan sejumput bulu burung merak bakar. Bubuk jahe
segar juga bisa di campur air, kemudian di aduk hingga berbentuk pasta dan
dioleskan di pelipis untuk meredakan sakit kepala.
Kebanyakan orang eropa minum teh
jahe untuk mengatasi gangguan pencernaan. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa
minum dua atau tiga cangkir penuh the jahe dapat mengurangi gejala gout
(penyakit radang sendi akibat kelebihan asam urat), perut kembung atau gangguan
pencernaan (akibat terlalu banyak minum minuman keras ). Selain itu jahe juga
memiliki khasiat memperlancar peredaran darah.
PENELITIAN TERBARU .
PENELITIAN TERBARU .
Peneliti-penelit
modern ternyata member dukungan terhadap penggunaan ‘ramuan tradisional’ jahe
ini. Dari hasil penelitian, ekstrak jahe, baik dari jahe segar maupun jahe
kering, berkhasiat dalam mengatasi infeksi bakteri, infeksi jamur, kejang,
nyeri, luka serta gangguan lambung, tumor, kram dan reaksi alergi. Ekstrak jahe
yang di teliti adalah sesuai standard gingerol, yaitu ekstrak yang tidak
kehilangan rasa dan aroma jahe yang tajam.Penelitian terhadap binatang
percobaan tikus yang di lakukan di cina dan Negara – Negara barat, menunjukan
bahwa jahe segar ampuh untuk meredakan nyeri dan infeksi. Percobaan in vitro
(laboratorium) memperlihatkan bahwa jahe menghambat oksidasi (= bersifat
antioksidan) sehingga dapat mengurangi resiko penyakit kanker, dan juga
menghambat pertumbuhan dari kuman.
Jahe juga
bermanfaat untuk sirkulasi darah. Tumbuhan rimpang ini memiliki khasiat
antikoagulan (anti pembekuan darah) yang lebih hebat dari pada bawang putih
atau bawang merah. Jahe juga mampu menurunkan kadar kolesterol karena
bisa mengurangi penyerapan kolesterol dalam darah dan hati. Penelitian yang
dilakukan oleh ahli-ahli di jepang memperlihatkan bahwa jahe dapat menurunkan
tekanan darah dengan jalan mengurangi laju aliran darah perifer (aliran drah
tepi).
Para ahli juga
ada yang mencoba jahe untuk mengobati migren. Pengujian ini di dorong terapi
ayurveda untuk mengobati gangguan pada sistem saraf. Khasiat jahe sebagai obat
migren ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.Pada umumnya penelitian
jahe diutamakan untuk mengetahui efeknya terhadap pencernaan. Di negeri cina,
hasil penelitian yang dilakukan terhdap manusia menunjukan bahwa minuman yang
terbuat dari jahe segar
dapat menurunkan sekresi asam lambung selama beberapa jam. Kemudian meningkat
kembali setelah beberapa lama. Penelitian lainnya menyatakan bahwa akar jahe
kering aakan memperkuat lambung, usus halus dan mencegah muntah.
Penelitian
terbaru menunjukan ekstrak aseton dan methanol yang berasal dari jahe memiliki
efek yang kuat untuk menghambat terjadinya tukakl ( luka) pada lambung.
Penelitian lainnya menunjukan bahwa gingerol mampu mengatasi afek toksisitas
(keracunan) pada hati dengan jalan meningkatkan asam empedu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar