Senin, 20 Agustus 2012

TKQ-TPQ-DTA AR-ROHMAN GEGESIK KIDUL: BUAH KESEMEK

TKQ-TPQ-DTA AR-ROHMAN GEGESIK KIDUL: BUAH KESEMEK: BUAH KESEMEK Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Plantae Divis...

TKQ-TPQ-DTA AR-ROHMAN GEGESIK KIDUL: BUAH KESEMEK

TKQ-TPQ-DTA AR-ROHMAN GEGESIK KIDUL: BUAH KESEMEK: BUAH KESEMEK Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Plantae Divis...

BUAH KESEMEK


BUAH KESEMEK
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
D. kaki
Diospyros kaki
L.f.



SEJARAH KESEMEK 
      Kesemek adalah nama sejenis buah-buahan dari marga diospyros. Tanaman ini dikenal pula dengan sebutan buah kaki, atau dalam bahasa inggris dinamai oriental (chinese/japanese) persimmon. Nama ilmiahnya adalah diospyros kaki. (‘kaki’, bahasa jepang, adalah nama zat tanin yang dihasilkan buah ini).
DESKRIPSI TANAMAN 
 (Pohon banyak cabang, serta meng, 15 m atau kesemek berukuran kecil sampai sedang kadang-kadang monoesis, berbatang pendek dan bengkok-bengkok, kurang, dioesis (dioecious, berumah dua) dan gugurkan daun. Daun dalam dua deret, tersusun berseling, bertangkai pendek lk. 3 cm, bundar, bundar telur sampai jorong, 2,5-15 × 5-25 cm, hijau kuning berkilap.
Bunga jantan dalam malai pendek berisi 3-5 kuntum, bunga betina soliter, di ketiak daun, berbilangan 4. Buah buni berbentuk gepeng membulat dan bersegi empat, hijau kekuning-kuningan sampai merah, dengan    daun kelopak yang tidak rontok.kesemek sekarang sudah sulit dijumpai atau hampir punah. Kesemek yang matang berwarna antara jingga kekuningan sampai kemerahan dan berdiameter antara 2-8 cm. Buah ini dapat dimakan langsung dalam keadaan segar setelah diolesi dengan air kapur dan diperam, agar rasa sepatnya hilang.
     Buah juga dapat dikeringkan atau diolah menjadi selai, agar-agar, es krim dan lain-lain. Buah kesemek segar mengandung 19,6% karbohidrat, terutama fruktosa dan glukosa, 0,7% protein, vitamin a dan kalium.
    Buah kesemek yang muda mengandung zat tanin yang dinamai tanin-kaki, yang menimbulkan rasa sepat pada buah. Zat ini akan berkurang bersama dengan masaknya buah. Tanin-kaki dimanfaatkan untuk mengawetkan berbagai kerajinan tangan, membantu produksi arak-beras di Jepang, serta bahan pengobatan penyakit hipertensi

MANFAAT 
      Manfaat  untuk menyehatkan paru-paru, menguatkan limpa, dan tentu saja, menghilangkan rasa haus. Buah ini dapat dimakan langsung dalam keadaan segar atau dapat diolah sebagai campuran kudapan. Namun yang terpentingh kesemek yang muda mengandung zat tanin yang dinamai tanin-kaki, yang menimbulkan rasa sepat pada buah. Zat ini akan berkurang bersama dengan masaknya buah. Tanin-kaki dimanfaatkan untuk mengawetkan berbagai kerajinan tangan, membantu produksi arak-beras di jepang, serta bahan pengobatan penyakit hipertensi





Rabu, 15 Agustus 2012

TKQ-TPQ-DTA AR-ROHMAN GEGESIK KIDUL: Portunus pelagic (Rajungan)

TKQ-TPQ-DTA AR-ROHMAN GEGESIK KIDUL: Portunus pelagic (Rajungan): Phylum : Arthropoda Class  : Crustacea Ordo : Decapoda Sub ordo : Branchyura Famili : Portunidae Genus : Portunus Species...

TKQ-TPQ-DTA AR-ROHMAN GEGESIK KIDUL: Imperata cylindrica(alang-alang)

TKQ-TPQ-DTA AR-ROHMAN GEGESIK KIDUL: Imperata cylindrica(alang-alang): Alang Alang Kerajaan: Plantae Divisi: Magnoliophyta Kelas: Liliopsida Ordo: Poale...

Imperata cylindrica(alang-alang)




Alang Alang
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
I. cylindrica

Nama Lokal :
NAMA DAERAH: Naleueng lakoe (Aceh); Jih (Gayo); Rih, Ri (Batak); Oo (Nias); Alalang, Hilalang, Ilalang (Minang kabau); Lioh (Lampung); Halalang, Tingen, Padang, Tingan, Puang, Buhang, Belalang, Bolalang (Dayak); Eurih (Sunda); Alang-alang kambengan (Jawa); Kebut, Lalang (Madura); Ambengan, Lalang (BaIi); Kii, Rii (FIores); Padengo, Padanga (Gorontalo); Deya (Bugis); Erer, Muis, Wen (Seram); Weli, Welia, Wed (Ambon). NAMA ASING: Cogon grass, satintail (En). Paillotte (Fr). Malaysia: lalang, alang-alang. Papua New Guinea: kunai (Pidgin), kurukuru (Barakau, Central Province). Philippines: kogon (Tagalog), gogon (Bikol), bulum (Ifugao). Burma (Myanmar): kyet-mei. Cambodia: sbö':w. Laos: hnha:z kh'a:. Thailand: ya-kha, laa laeng, koe hee (Karen, Mae Hong Son). Vietnam: c [or] tranh. NAMA SIMPLISIA Imperatae Rhizoma; rimpang alang-alang

Deskripsi tanaman
Perawakan: herba, rumput, merayap, tinggi 30-180 cm. Batang: rimpang, merayap di bawah tanah, batang tegak membentuk satu perbungaan, padat, pada bukunya berambut jarang. Daun: tunggal, pangkal saling menutup, helaian; berbentuk pita, ujung runcing tajam, tegak, kasar, berambut jarang, ukuran 12-80 cm. x 35-18 cm. Bunga: susunan majemuk bulir majemuk, agak menguncup, panjang 6-28 cm, setiap cabang memiliki 2 bulir, cabang 2,5-5 cm, tangkai bunga 1-3 mm, gluma 1; ujung bersilia, 3-6 urat, Lemma 1 (sekam); bulat telur melebar, silia pendek 1,5-2,5 mm. Lemma 2 (sekam); memanjang, runcing 0,5-2,5 mm. Palea (sekam); 0,75-2 mm. Benang sari: kepala sari 2,5-3,5 mm, putih kekuningan atau ungu. Putik: kepala putik berbentuk bulu ayam. Buah: tipe padi. Biji: berbentuk jorong, panjang 1 mm lebih. Waktu berbunga : Januari - Desember. Daerah distribusi, Habitat dan Budidaya: Di Jawa tumbuh pada ketinggian sampai dengan 2700 m dpl, pada daerah-daerah terbuka atau setengah tertutup; rawa-rawa; pada tanah dengan aerasi yang baik; pada daerah-daerah yang habis dibuka; di tepi sungai; ekstensif pada hutan sekunder; daerah bekas terbakar; sebagai gulma di perladangan; taman dan perkebunan. Tumbuhan ini dapat mempengaruhi tanaman kultivasi lain, karena kebutuhan natrium yang relatif tinggi. Perbanyakan: berkembang biak dengan sendirinya. Setiap saat rimpang dipanen dari tumbuhan yang telah matang. Rimpang yang baik berwarna pucat, berasa manis dan sejuk. Alang-alang dapat menuyebabkan penurunan pH tanah. Besarnya penurunan pH dan hambatan terhadap proses nitrifikasi menunjukkan adanya korelasi positif dengan pertumbuhan alang-alang.


Kandungan Kimia Alang-alangKandungan Kimia Alang-alang
Hasil penelitian tentang tanaman ini menyebutkan bahwa alang-alang mengandung mannitol, glukosa, asam malic, asam sitrat, coixol, arundoin, silindrin, fernerol, simiarenol, anemonin, esin, alkali, saponin, taninin, dan polifenol. Dengan kandungan-kandungan itu, alang-alang bersifat antipiretik (menurunkan panas), diuretik (meluruhkan kemih), hemostatik (menghentikan pendarahan), dan menghilangkan haus.dan membuat adem.

Khasiat alang-alang
Bagian yang digunakan untuk obat medis adalah akarnya. Kenyataannya, akarnya dapat digunakan untuk menurunkan temperatur, melancarkan urin, menghentikan pendarahan, dan sebagai obat untuk pendarahan pada hidung, memuntahkan darah, gonorea (kencing nanah), hepatitis, infeksi ginjal.
       

Selasa, 14 Agustus 2012

TKQ-TPQ-DTA AR-ROHMAN GEGESIK KIDUL: Lantana camara L.(kembang tembelek)

TKQ-TPQ-DTA AR-ROHMAN GEGESIK KIDUL: Lantana camara L.(kembang tembelek): KLASIFIKASI Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Bangsa : Solanales Suku : Verbenaceae Marga : L...

Lantana camara L.(kembang tembelek)


KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Solanales
Suku : Verbenaceae
Marga : Lantana.
Jenis : 
Lantana camara L. 
Nama umum : Tembelekan.

NAMA DAERAH
           Bunga pagar, kayu singapore, tahi ayam (Melayu). kembang satek, saliyara, saliyere, tai hayam, t. kotok, cente (Sunda), kembang telek, oblo, puyengan, pucengan, tembelek, tembelekan, teterapan, waung, wileran, (Jawa), kamanco, mainco, tamanjho (Madura).

KHASIAT
        Akar bersifat tawar, sejuk. Berkhasiat sebagai pereda demam (antiperetik), penawar racun (antitoksik), penghilang nyeri (analgesik), dan penghenti perdarahan (hemostatis). Daun bersifat pahit sejuk, berbau, dan sedikit beracun (toksik), yang berkhasiat menghilangkan gatal (anti-pruritus), anti-toksik, menghilangkan bengkak dan perangsang muntah. Sedangkan bunga tembelekan manis rasanya dan sejuk, berkhasiat sebagai penghenti perdarahan. 
Pendistribusiannya, tumbuhan yang berasal dari Amerika tropis ini bisa ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 1.700 m dpl., pada tempat-tempat terbuka yang terkena sinar matahari atau agak ternaung. Herba batang berbulu dan berduri serta berukuran lebih kurang 2 m. Daunnya kasar, beraroma dan berukuran panjang beberapa sentimeter dengan bagian tepi daun yang bergerigi. Bercabang banyak, ranting bentuk segi empat, ada varietas berduri dan ada varietas yang tidak berduri. Daun tunggal, duduk berhadapan bentuk bulat telur, ujung meruncing, pinggir bergerigi, tulang daun menyirip, permukaan atas berambut banyak terasa kasar dengan perabaan permukaan bawah berambut jarana, panjang daun 5-8 cm, lebar 3,5-5 cm, warnanya hijau tua..
Perbungaan majemuk bentuk bulir, mahkota bagian dalam berambut, dalam rangkaian yang bersifat rasemos mempunyai warna putih, merah muda, jingga kuning dan sebagainya.
Buah seperti buah buni, tangkai berambut, masih muda hijau, bila masak hitam mengkilap.
Tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan cara generatif melalui biji atau stek batang. Beberapa masyarakat telah menemukan alternatif untuk menggunakan Lantana, karena sulit untuk memusnahkan. Daun dan bunga bermanfaat dan berpotensi untuk dijadikan sebagai insektisida nabati karena mengandung lantadene A, lantadene B, lantanolic acid, lantic acid, humule (mengandung minyak asiri), b- caryophyllene, g-terpidene, a -pinene dan r-cymene dan beberapa perabotan rumah tangga, seperti meja dan kursi yang dibuat dari stalks, atau cabang kecil yang digabungkan bersama-sama untuk membuat brooms.
Tumbuhan ini memilki sifat kimiawi dan efek farmakologis:
a. Akar: rasa Manis, sejuk, penurun panas, penawar racun, penghilang rasa sakit.
b. Daun: rasa pahit, sejuk, berbau, agak beracun, menghilangkan rasa gatal, menghilangkan pembengkakan.
c. Bunga: rasa Manis, sejuk, penghenti pendarahan (hemostatik).
d. Kandungan nimia: pada daun; Lantadene A (0,31-0,68%), lantadene B (0,2%), lantanolic acid, lantic acid, humulene, betacaryophyllene, gamma-terpinene, p-cymene.

Portunus pelagic (Rajungan)



Phylum : Arthropoda
Class  : Crustacea
Ordo : Decapoda
Sub ordo : Branchyura
Famili : Portunidae
Genus : Portunus
Species : Portunus pelagic

              Rajungan adalah hewan pemakan daging. Malam hari mencari mangsa hewan‑hewan kecil di dasar laut atau di lapisan dekat permukaan laut yg berenang‑renang berupa plankton hewan atau bukan. Rajungan jantan dpt dibedakan dari rajungan betina dari warna punggungnya. Rajungan jantan berwarna batik indah, putih di atas dasar biru kecoklat‑coklatan, sedangkan betina berwarna batik juga tapi hijau kotor. Jantan dan betina dapat dibedakan dari abdomennya yang melipat ke dada. Jantan abdomennya sempit, memanjang dan ujungnya runcing, sedangkan betina abdomennya lebar dan ujungnya membulat agar dpt menampung telur dan ini berlaku untuk semua jenis rajungan. Rajungan betina menyimpan telur yg sudah dibuahi di dlm lipatan abdomennya. Jumlahnya dpt mencapai dua juta butir.
Warna rajungan jantan adalah dasar biru dengan bercak putih, sedangkan rajungan betina berwarna dasar hijau kotor dengan bercak putih kotor. Induk rajungan mempunyai capit yang lebih panjang dari kepiting bakau, dan karapasnya memiliki duri sebanyak 9 buah yang terdapat pada sebelah kanan kiri mata. Bobot rajungan dapat mencapai 400 g, dengan ukuran karapas sekitar 300 mm (12 inchi). Ukuran rajungan antara yang jantan dan betina berbeda pada umur yang sama. Yang jantan lebih besar dan berwarna lebih cerah serta berpigmen biru terang. Sedang yang betina berwarna sedikit lebih coklat .Rajungan (P. pelagicus) memiliki karapas berbentuk bulat pipih, sebelah kiri-kanan mata terdapat duri sembilan buah, di mana duri yang terakhir berukuran lebih panjang. Rajungan mempunyai 5 pasang kaki, yang terdiri atas 1 pasang kaki (capit) berfungsi sebagai pemegang, 3 pasang kaki sebagai kaki jalan, dan 1 pasang kaki berfungsi sebagai dayung untuk berenang. rajungan mempunyai 5 pasang kaki jalan, di mana kaki jalan pertama ukurannya besar, memiliki capit dan kaki jalan terakhir mengalami modifikasi sebagai alat berenang. Kaki jalan pertama tersusun atas daktilus yang berfungsi sebagai capit, propodos, karpus, dan merus. Sedangkan pada kaki kelimayang mengalami modifikasi pada daktilus menyerupai dayung untuk berenang dan berbentuk pipih.
           

bunga melati





                               Jasminum sambac (L.)
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
 Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
 Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
 Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
 Ordo: Scrophulariales
Famili:
Oleaceae
 Genus:
Jasminum
  Spesies: Jasminum sambac (L.) Ait
Jasminum sambac (L.) W. Ait.

A. Bunga / Tanaman Melati secara Umum
Bunga melati adalah bunga Jasminum sambac (L.) W. Ait., suku Oleaceae.
Sinonim  : Jasminum quinguerflorum Heyne.
                 Jasminum fragrans Salib.
                 Menur.

Sifat khas atau pemerian. Bau harum lemah; tidak berasa. Makroskopik. Mahkota bunga berbentuk terompet, berbentuk lembaran agak mengerut; mahkota bunga panjang 0,6 cm sampai 1 cm, tangkai bunga panjang 0,7 cm sampai 1 cm. Mikroskopik. Pada penampang melintang bunga, tampak epidermis daun mahkota berbentuk hampir bulat, berpapila; parenkim mahkota berbentuk bulat, di daerah ini terdapat berkas pembuluh dengan penebalan tangga dan spiral; epidermis kelopak berbentuk segi empat. Sayatan paradermal tampak epidermis daun mahkota berbentuk poligonal, dinding antiklinal agak berombak, terdapat stomata tipe aktinositik; epidermis kelopak berbentuk empat persegi panjang, dinding antiklinal rata. Serbuk sari bulat atau hampir segitiga (triporat). Serbuk berwarna kecoklatan. Fragmen pengenal adalah epidermis daun mahkota; papila daun mahkota; parenkim daun mahkota dengan berkas pembuluh dengan penebalan tangga dan spiral; epidermis dengan papila terlihat tangensial; serbuk sari. Bagian yang digunakan : bunga, daun, dan akar.
              Nama simplisia
Jasmini Flos; Bunga Melati.
Jasmini Folium; Daun Melati.
Jasmini Radix; Akar Melati
Kandungan kimia : minyak atsiri.
  Isi. Minyak atsiri, asam folat, asam benzoat, asam asetat ester metil antranil, seskuiterperi, seskuiterpen alkohol. Penggunaan. Korigen odoris, penurun panas (antipiretik), penghenti air susu ibu ASI.
B.  Daun Melati 

            Daun melati adalah daun Jasminum sambac (L.) W. Ait. Suku Oleaceae. Pemerlan. Baun agak keras; rasa agak tawar. Makroskopik. Daun tunggal, berwarna hijau sampai hijau kelabu atau hijau kelabu kecoklatan, helaian daun berbentuk jorong sampai bundar telur, panjang helaian daun 5 cm sampai 10 cm, lebar 4 cm sampai 6 cm ujung daun tumpul agak meruncing, pangkal tumpul agak membundar, tepi daun rata, panjang tangkai daun lebih kurang 5 mm, tulang daun menyirip, menonjol pada permukaan bawah, permukaan agak berbingkul, agak mengkilat.
            Mikroskopik. Pada penampang melintang melalui tulang daun tampak epidermis atas terdiri dari satu lapis sel berbentuk empat persegi panjang, jaringan palisade terdiri dari 2 lapis sel bentuk silindrik, pendek, pada tulang daun tak terdapat palisade; jaringan bunga karang terdiri dari beberapa lapis sel berbentuk bundar, letak rapat, ruang antar sel sempit, pada mesofil terdapat banyak hablur kalsium oksalat bentuk roset, kadang-kadang bentuk prisma. Epidermis bawah terdiri dari 1 lapis sel. Pada tulang daun terdapat berkas pembuluh tipe kolateral, diluar floem terdapat serabut, dinding tebal, lumen sempit. Juga terdapat sel batu besar, dinding bernoktah, lumen lebar; kolenkim hanya terdapat pada sisi bawah tulang daun terdiri dari 2-3 lapis sel. Pada sisi atas tulang daun terdapat beberapa lapis parenkim, dinding tebal bentuk bundar. Pada sayatan paradermal tampak epidermis atas bentuk polygonal, dinding tebal lurus. Epidermis bawah bentuk polygonal memanjang, dinding lurus, stomata tipe anomositik dan rambut penutup tangkai terdiri dari satu sel bentuk kerucut, dinding tebal bintik-bintik.
            Serbuk warna hijau fragmen pengenal adalah epidermis atas bentuk polygonal, dinding lurus, tebal; epidermis bawah dinding polygonal, lurus, terdapat stomata tipe anomositik. Rambut penutup dengan kepala terdiri dari satu sel bentuk kerucut, dinding berbintik. Mesofil dengan banyak hablur kalsium oksalat bentuk roset, kadang-kadang prisma; serabut panjang, dinding tebal, lumen sempit; sel batu bentuk segi panjang, dinding bernoktah, lumen lebar; berkas pembuluh dengan pembuluh kayu penebalan tangga.
C.  Akar Melati / JASMINI RADIX
            Akar melati adalah akar Jasminum sambac (L.) W. Ait. Suku Oleaceae. Pemerlan. Bau langu; rasa mula-mula tidak berasa lama-lama menimbulkan rasa tebal. Makroskopik. Potongan akar bercabang, bentuk silindrik, garis tengah 1 mm sampai 12 mm, permukaan luar tidak rata, beralur membujur tidak beraturan, bagian kulit tipis berwarna coklat muda sampai kuning kecoklatan, bagian kayu lebih tebal berwarna putih kekuningan. Akar agak sukar dipatahkan, bekas patahan tidak rata, tidak berserat.
            Mikroskopik. Pada penampang melintang tampak epidermis terdiri dari satu lapis sel kecil-kecil; dibawah epidermis tampak hypodermis terdiri dari 2 lapis sel besar-besar, bening dengan dinding tipis. Jaringan gabus terdiri dari beberapa lapis sel dengan penebalan merata. Di bawah jaringan gabus terdapat jaringan parenkim, selnya termampat sehingga tampak agak memanjang, berdinding tipis. Jaringan peristikel terdiri dari serabut dan sel batu. Floem terdiri dari sel-sel kecil, tipis-tipis. Pembuluh kayu terdiri dari trakea dan trakeida. Diantara trakea dan trakeida tampak jari-jari teras selnya memanjang dan kadang-kadang ada yang bernoktah. Di bawah pembuluh kayu terdapat parenkim bernoktah. Pada empulur tampak sel parenkim, tidak mengandung butir padi.
            Serbuk berwarna putih kekuningan. Fragmen pengenal adalah fragmen batu; fragmen perisikel yang terdiri dari serabut dan sel batu; fragmen parenkim bernoktah; fragmen trakea dan trakeida dengan penebalan jala.Isi. Minyak astiri, flavonoid Penggunaan. Antipiretik.
D. Batang
        Batang bercabang lurus dengan varietas memanjang yang bisa dibudidayakan dengan stek.Bunga tumbuh di atas tunas, batang berbentuk tunggal atau berkelompok, dengan warna dan bentuk yang beraneka ragam. Setiap tangkai bunga terdiri atas 3 - 15 kuntum bunga bergantung jenis melatinya. Anatomi dan Fisiologi dari Jasminum sambac.
Pada penampang melintang bunga, tampak epidermis daun mahkota berbentuk hampir bulat, berpapila, parenkim mahkota berbentuk bulat, didaerah ini terdapat berkas pembuluh dengan penebalan tangga dan spiral, epidermis kelopak berbentuk segi empat. Sayatan paradermal tampak epidermis daun mahkota berbentuk polygonal, dinding antiklinal agak berombak, terdapat stomata tipe aktinositik, epidermis kelopak berbentuk empat persegi panjang, dinding antiklinal rata. Serbuk sari bulat atau hampir segi tiga ( triporal ). Serbuk berwarna kecoklatan. Fragmen pengenal adalah epidermis daun mahkota, papilla daun mahkota, parenkim daun mahkota dengan berkas pembuluh dengan penebalan tangga dan spiral, epidermis dengan papilla terlihat tangensial; serbuk sari.
A.Penampang Sayatan Bunga Melati
Epidermis, Stomata, Parenkim mahkota bunga, Berkas pembuluh, Parenkim mahkota bagian bawah, Trikoma.
B. Serbuk Bunga Melati
Epidermis daun mahkota, Berkas pembuluh,. Papila daun mahkota, Berkas pembuluh dengan parenkim daun mahkota,. Serbuk sari. Isi dari sayatan bunga melati antara lain : Minyak atsiri, asam format, asam benzoate, asam asetat ester metil antranil, seskuiterpen, seskuiterpen alcohol.
C. Penampang melintang Daun Melati
Pada penampang melintang melalui tulang daun nampak epidermis atas terdiri dari satu lapis sel sel berbentuk empat persegi panjang, jaringan palisade terdiri dari dua lapis sel berbentuk silindris, pendek, pada tulang daun tak terdapat palisade ; jaringan bunga karang trdiri dari beberapa lapis sel bentuk bundar, letak rapat, ruang antar sel sempit, pada mesofil terdapat banyak hablur kalsium oksalat bentuk roset, kadang – kadang bentuk prisma. Epidermis bawah terdiri dari 1 lapis sel . pada tulang daun terdapat berkas pembuluh tipe kolateral, diluar floem terdapat serabut, dinding tebal, lumen sempit, juga terdapat sel batu besar, dinding bernoktah, lumen lebar, kolenkim hanya terdapat pada sisi bawah tulang daun terdiri dari dua sampai tiga lapis sel. Pada sisi atas tulang daun terdapat beberapa lapis parenkim, dinding tebal bentuk bundar. Pada sayatan paradermal tampak epidermis atas bentuk polygonal dinding tebal lurus. Epidermis bawah bentuk polygonal memanjang, dinding lurus, stomata tipe anomositik dan rambut penutup tangkai terdiri dari satu sel bentuk kerucut, dinding tebal berbintik – bintik.
Serbuk warna hijau. Fragmen pengenal adalah epidermis atas bentuk polygonalk, dinding lurus , tebal; epidermis bawah dinding polygonal lurus terdapat stomata tipe anomositik. Rambut penutup dengan kepala terdiri dari satu sel bentuk kerucut. Dinding berbintik. Mesofil dengan banyak hablur kalsium oksalat bentuk roset, kadang – kadang prisma; serabut panjang dinding tebal, lumen sempit; sel batu bentuk segi panjang,. Dinding bernoktah, lumen lebar, berkas pembuluh dengan pembuluh kayu penebalan tangga.
Penampang melintang Daun Melati
Epidermis atas,. Palisade, Jaringan bunga karang, Epidermis bawah, Hablur kalsium oksalat bentuk roset, Hablur kalsium oksalat bentuk prisma, Stomata, Rambut penutup, Xilem ,. Floem, Serabut,. Sel batu, Kolenkim.
D. Serbuk Daun Melati
Epidermis bawah, Stomata, Rambut penutup, Mesofil, Pembuluh kayu, Sel batu,. Serabut, Hablur kalsium oksalat, . Epidermis atas. Isi dari sayatan melintang daun melati : Minyak atsiri.
E. Penampang melintang Akar Melati
Pada penampang melintang tampak epidermis terdiri dari satu lapis sel kecil – kecil ; dibawah epidermis tampak hypodermis terdiri dari dua lapis sel besar – besar, bening dengan dinding tipis. Jaringan gabus terdiri dari beberapa lapis sel denan penebalan merata. Dibawah jaringa gabus terdapat jaringan parenkim, selnya termampat sehingga tampak agak memanjang, berdinding tipis. Jaringan perisikel dari serabut dan sel batu. Floem terdiri dari sel – sel kecil, tipis – tipis. Pembuluh kayu terdiri dari trakea dan trakeida. Diantara trakea dan trakeida tampak jari – jari keras, selnya memanjang dan kadang – kadang ada yang bernoktah, dibawah pembuluh kayu terdapat paernkim bernoktah. Pada empulur tampak sel parenkim, tidak mengandung butir pati. Serbuk berwarna putih kekuningan. Fragmen pengenal adalah fragmen sel batu ; fragmen perisikel yang terdiri dari serabut dan sel batu; fragmen parenkim bernoktah ; fragmen trakea dan trakeida dengan penebalan jala.
Penampang melintang Akar Melati
Epidermis atas, Kutikula, Rambut penutup, Palisade, Parenkim, Berkas pembulih, Jaringan kolenkim, Jaringan bunga karang.
F. Serbuk Akar Melati
Rambut penutup, jaringan bunga karang dengan tetes minyak dan urat daun, Epidermis bawah dengan sisik kelenjar, Epidermis atas dengan mesofil daun, Epidermis atas.
Isi dari penampang melintang akar melati: Minyak atsiri dan Flavonoid.